Loldrugs.com

Funny Drug Pictures! because laughter is the best High!

Tentang JavaScript

Tentang JavaScript – Bagi Anda yang memiliki website, mungkin Anda sadar bahwa website yang interaktif akan jauh lebih menarik bagi para pengunjung Anda. Anda mungkin sudah menggunakan hosting berkualitas, tetapi jika tampilan website Anda kurang menarik perhatian tentunya akan mempengaruhi user experience pengunjung Anda.

Lalu bagaimana cara membuat homepage website Anda menjadi halaman web yang interaktif dan dinamis? JavaScript dapat membantu Anda membangunnya.

Apa itu JavaScript?

Tentang JavaScript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web yang dinamis dan interaktif. Inilah yang memberi sebuah kehidupan pada halaman – elemen interaktif dan animasi yang dapat menarik perhatian dan melibatkan pengunjung website. http://162.214.145.87/

Ini adalah bahasa pemrograman web di sisi klien, yang berarti kode tersebut dijalankan di browser web pengguna. Dengan munculnya teknologi Node.js dan lainnya, ini juga dapat digunakan sebagai bahasa sisi server, membuatnya sangat serba guna. JavaScript digunakan terutama untuk pengembangan web front-end dan bekerja erat dengan HTML dan CSS.

Jika Anda pernah menggunakan kotak telusur atau search box di beranda (homepage), memeriksa skor pertandingan olahraga langsung di situs berita, atau menonton video, kemungkinan besar JavaScript adalah yang mengaktifkan dan menjalankannya untuk Anda.

Sejarah JavaScript

Ketika World Wide Web pertama kali dibuat di awal tahun 1990, semua halaman website bersifat statis. Halaman yang disiapkan untuk ditunjukkan kepada Anda adalah apa yang Anda dapat dan tidak mungkin Anda berinteraksi dengannya.

Untuk membuat halaman tersebut bisa berinteraksi dan melakukan sesuatu sebagai tanggapan atas tindakan Anda memerlukan penambahan beberapa bentuk bahasa pemrograman untuk “menginstruksikan” halaman bagaimana seharusnya merespons. Agar bisa segera meresponnya tanpa harus memuat ulang halaman web, bahasa ini harus bisa berjalan di komputer yang sama dengan browser yang menampilkan halaman.

Pada saat itu, ada dua browser yang cukup populer: Netscape Navigator dan Internet Explorer.

Netscape adalah perusahaan pertama yang mengeluarkan bahasa pemrograman yang memungkinkan halaman web menjadi interaktif – disebut LiveScript dan diintegrasikan ke dalam browser. Ini berarti browser akan menafsirkan perintah secara langsung tanpa memerlukan kode yang akan dikompilasi dan tanpa memerlukan plugin. Siapa pun yang menggunakan Netscape bisa berinteraksi dengan halaman yang menggunakan bahasa ini.

Bahasa pemrograman lain yang disebut Java (yang memang memerlukan plugin terpisah) menjadi sangat terkenal, jadi Netscape memutuskan untuk mencoba menguangkan ini dengan mengganti nama bahasa yang ada di browser mereka menjadi JavaScript.

Catatan: Meskipun beberapa kode Java dan JavaScript mungkin tampak serupa, sebenarnya ada dua bahasa yang sama sekali berbeda yang melayani tujuan yang sama sekali berbeda.

Tak ketinggalan, Internet Explorer segera diupdate untuk tidak hanya mendukung satu tapi dua bahasa yang terintegrasi.

Salah satunya disebut vbscript dan didasarkan pada bahasa pemrograman BASIC; Yang lain, JScript, sangat mirip dengan JavaScript. Sebenarnya, jika Anda sangat berhati-hati dengan perintah yang Anda gunakan, Anda bisa menulis kode untuk diproses JavaScript oleh Netscape Navigator dan sebagai JScript oleh Internet Explorer.

Pada saat Internet Explorer menjadi browser yang dominan, JavaScript telah menjadi standar yang berlaku untuk menulis proses interaktif yang akan dijalankan di browser web.

Pentingnya bahasa script ini terlalu besar untuk menaruh perkembangannya di masa depan di tangan pengembang browser yang bersaing. Jadi, pada tahun 1996, JavaScript diserahkan ke badan standar internasional yang disebut ECMA International (European Computer Manufacturers Association), yang kemudian bertanggung jawab atas perkembangan bahasa selanjutnya.

Akibatnya, bahasa tersebut secara resmi berganti nama menjadi ECMAScript atau ECMA-262, namun kebanyakan orang masih menyebutnya sebagai JavaScript.

Bahasa pemrograman JavaScript dirancang oleh Brendan Eich hanya dalam 10 hari, dan dikembangkan oleh Netscape Communications Corporation (tempat dia bekerja pada saat itu), Mozilla Foundation (yang didirikan oleh Eich), dan ECMA International.

Eich menyelesaikan versi pertama JavaScript dalam waktu kurang dari dua minggu karena ia membutuhkannya untuk diselesaikan sebelum peluncuran versi beta Navigator 2.0. JavaScript diberi nama Mocha pada awalnya, sebelum diganti namanya menjadi LiveScript pada bulan September 1995, dan kemudian JavaScript di bulan yang sama.

Namun, bahasa ini juga sempat disebut SpiderMonkey saat digunakan oleh Navigator.

Apa saja yang bisa dilakukan oleh JavaScript?

Bahasa JavaScript terdiri dari beberapa fitur programming yang membantu Anda untuk melakukan beberapa hal berikut:

– Menyimpan value yang berguna di dalam sebuah variabel. Misalnya, jika Anda ingin memasukkan sebuah nama baru di dalam website Anda, Anda tinggal menyimpan nama itu di variabel yang bernama “name”.

– Operasi pada potongan teks (dikenal sebagai “string” dalam pemrograman). Pada contoh di atas, kita mengambil string “Player 1:” dan digabungkan dengan variabel name untuk membuat label teks lengkap, mis. ” Pemain 1: Chris “.

– Menjalankan kode untuk menanggapi peristiwa tertentu yang terjadi pada halaman web dan masih banyak lagi!

Yang lebih menarik lagi adalah fungsionalitas yang dapat dibangun di atas bahasa JavaScript inti yang disebut sebagai Application Programming Interfaces (APIs). API dapat digunakan dalam kode JavaScript Anda untuk membuat fitur-fitur yang dibuat oleh JavaScript menjadi lebih kuat lagi.

API adalah kumpulan blok kode siap pakai yang memungkinkan pengembang menerapkan program yang sebenarnya akan sulit atau tidak mungkin diterapkan. Mereka bisa dibilang melakukan hal yang sama dengan kit furnitur siap pakai untuk bangunan rumah – lebih mudah untuk mengambil panel siap pakai dan menyusunnya untuk membuat rak buku daripada merancang sendiri desainnya, pergi dan menemukan kayu yang bagus, kemudian memotong semua panel dengan ukuran dan bentuk yang tepat dan menemukan sekrup berukuran tepat, lalu menyatukan mereka agar menjadi sebuah rak buku.

API sendiri biasa terbagi menjadi 2 kategori

Browser APIs dibangun di web browser Anda dan dapat mengekspos data dari environment komputer sekelilingnya atau melakukan hal-hal yang lebih kompleks. Berikut adalah beberapa contohnya:

– DOM (Document Object Model) API memperbolehkan Anda untuk memanipulasi HTML dan CSS, membuat, menghapus, dan mengubah HTML, mengaplikasikan style yang lebih dinamis untuk page Anda, dan masih banyak lagi. Setiap kali Anda melihat sebuah popup window muncul di sebuah halaman web, atau sebuah konten baru di-display, ini adalah salah satu moment dimana DOM sedang bekerja.

– Geolocation API memberi tahu lokasi Anda secara geografis. Ini adalah bagaimana Google Maps dapat menemukan lokasi Anda dan memperlihatkannya pada map mereka.

– Canvas and WebGL API membantu Anda untuk membuat animasi grafis 2D dan 3D.

– Audio and Video API seperti HTMLMediaElement dan WebRTC membantu Anda untuk berkesperimen dengan multimedia, seperti misalnya menyalakan audio dan video di halaman web yang tepat atau mengambil video dari web camera Anda dan menampilkannya di komputer milik orang lain.Third Party API atau API dari pihak ketiga adalah API yang tidak dibangun di browser Anda secara langsung dan Anda perlu mencari kode dan informasinya dari tempat lain di web. Misalnya:

– Twitter API membantu Anda untuk menyajikan tweet terakhir Anda di website Anda

Tentang JavaScript

– Google Maps API memperbolehkan Anda untuk menyalin link embed map mereka agar Anda bisa menunjukkan lokasi Anda pada website Anda.

Back to top